Selasa, 16 Juli 2013

K O S O N G

Kekosongan bukan sebuah ketiadaan. Kekosongan juga bukan sebuah akhir. Jadi, apa kekosongan?

Kekosongan adalah awal dari segala sesuatunya. Dimulai dari sebuah ketiadaan, ketiadaan yang terus berubah hingga tidak ada lagi kekosongan.
Ya.. Berada di titik kosong itu bukan sebuah masalah besar, bukan sebuah bencana, bukan juga sebuah akhir. Itu awal dari semuanya, ya.. awal dari sesuatu yang baru. Aaarrgghh...!! Sepertinya tidak ada yang mau berada di situ, ruang hampa itu, ruang kosong itu, seolah itu adalah momok yang menakutkan.

Pernah kah kita sadari, bahwa kekosongan yang mewadahi kita? Pernahkah kita sadari bahwa kekosongan yang menjadi tempat kita memulai? Kata ku, mereka "maya".
Aaarrggghh...!! Sekarang semua harus dikosongkan. Semua sudah penuh dengan keangkuhan, ketakutan, kecemasan yang tak berlogika, keegoisan, kelemahan yang menggerogoti hati nurani, dan "ke-, ke-" lainnya. Kekosongan itu seakan berubah menjadi ruang imajiner dengan luas yang tak hingga. Terus dan terus menjalar melebarkan setiap batas. Harus dihentikan!!

Apa yang bisa menghentikannya?
Pejamkan mata, dan coba nikmati kembali kekosongan itu. Coba rasakan kembali saat kekosongan itu terisi dengan rasa syukur, saat kekosongan itu berhasil terbatasi oleh ucapan-ucapan syukur dan rasa terima kasih.
Ya.. Kekosongan itu benar-benar berubah! Kekosongan itu menjadi wadah ucapan syukur. Dia bukan lagi momok bagiku, dia diperlukan saat berada dalam ruang imajiner kekhawatiranku.

Kosong bukan karena tidak ada. Kosong karena "HARUS MULAI DIISI". Apa yang menjadi isinya itu adalah pilihan.